Kamis, 25 April 2013


asal usul batik
Siapa yang tidak kenal dengan fashion yang satu ini, hampir seluruh masyarakat Indonesia tentunya mengenal dengan Batik, bahkan hampir semuanya memiliki Batik. Karena Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang luar biasa. Dengan memakai Batik, seseorang akan terlihat berwibawa, yang pria tambah ganteng dan yang wanita tambah cantik.
Mungkin Anda mengira bahwa Batik itu identik dengan Jawa, dan hanya ada di Jawa saja. Namun sebenarnya Batik itu tidak hanya di Jawa saja, namun di Pulau-pulau lain di Indonesia pun ada batik.
Bicara soal batik, apakah Anda sudah tahu sejarah dan asal-usul dari Batik itu sendiri ? Jika belum mari simak sedikit sejarah mengenai Batik itu sendiri. Sejarah dan asal-usul ini kami dapatkan dari berbagai sumber diinternet yang selanjutnya kami rangkum dalam sebuah konten berikut ini :
Sejarah dan Asal-Usul Batik
Batik berasal dari bahasa Jawa yaitu “amba” yang berarti menulis dan “nitik”. Kata batik itu sendiri merujuk pada sebuah teknik pembuatan corak Motif Batik yang  menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna Motif Batik pada Baju Batik “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam bahasa Inggris teknik ini dikenal dengan istilah wax-resist dyeing.
Sehingga Kain Baju Batik merupakan kain yang memiliki ragam hias atau corak yang dibuat dengan canting dan cap dengan menggunakan malam sebagai bahan perintang warna. Teknik ini hanya bisa diterapkan di atas bahan yang terbuat dari serat alami seperti katun, sutra, wol dan tidak bisa diterapkan di atas kain dengan serat buatan (polyester). Kain yang pembuatan corak Batik Solo dan pewarnaannya tidak menggunakan teknik ini dikenal dengan kain bercorak batik – biasanya dibuat dalam skala industri dengan teknik cetak (print) – bukan kain batik. Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama.
canting batik
sumber gambar : traveltech-online.blogspot.com
Dahulu kala, Perempuan-perempuan Jawa menjadikan keterampilan mereka dalam membatik Busana Batik dan Blus batik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik Batik Solo adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki. Ragam corak dan warna Desain Busana Batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, dan beberapa corak Busana Batik dan Blus batik hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir menyerap berbagai pengaruh luar, seperti para pedagang asing dan juga pada akhirnya, para penjajah. Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix.
Bangsa penjajah Eropa juga mengambil minat kepada batik, dan hasilnya adalah corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal (seperti bunga tulip) dan juga benda-benda yang dibawa oleh penjajah (gedung atau kereta kuda), termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Batik tradisonal tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing. Teknik Desain Busana Batik dan membatik telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul Batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.
Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.
Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri kekhususannya sendiri.
Itulah sejarah singkat dari Batik. Batik saat ini memang menjadikan icon Indonesia, dan jangan sampai Batik di klaim oleh negara lain. Oleh karena itu, kita sebagai warga asli Indonesia sebaiknya turut melestarikan warisan nenek moyang ini yaitu dengan memakai Batik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar